Selasa, 03 Mei 2011

E-learning

Saat ini elektronik learning (e-learning) sudah menjadi satu sarana alternatif dalam proses pembelajaran. Hampir setiap perguruan tinggi telah memiliki web e-learning sebagai sarana pendidikan terhadap masyarakat, sarana komunikasi antar siswa maupun siswa dengan guru, hingga elearning yang tidak saja sekedar pelengkap akan tetapi juga telah mampu menggantikan proses pendidikan di dalam kelas.( Empy Effendi, 2005)

Defeni E-learning

E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, intranet atau media jaringan komputer lain. e-Learning memiliki fitur-fitur sebagai berikut (Andi Fitrianes, 2010)
1.Materi yang relevan dengan tujuan belajar.
2.Menggunakan metode instruksional seperti contoh dan praktek untuk membantu belajar.
3.Menggunakan elemen media seperti kalimat dan gambar untuk mendistribusikan materi dan metode belajar.
4.Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur (synchronous) ataupun secara individu (asynchronous).
5. Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar.

Kelebihan dan Kekurangan E-learning

1. Kelebihan E-learning
Dalam bentuknya yang berbeda dengan pembelajaran biasa, e-learning menawarkan beragam keuntungan sebagai berikut:
a. Memberikan pengalaman berbeda dalam belajar. Dengan demikian bisa mengatasi kebosanan dan kejenuhan dalam belajar dengan metode biasa.
b. Mengatasi permasalahan waktu dan tempat. Dengan e-learning seseorang bisa melakukan pembelajaran dengan mudah kapan dan di mana saja dengan menggunakan komputer yang terhubung dengan jaringan internet.
c. Membentuk kesadaran belajar secara mandiri.

2. Kekurangan E-learning
Di sisi lain e-learning itu sendiri memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain:
a. Beberapa materi pelajaran memerlukan praktek yang harus dibawah bimbingan pengajar secara langsung.
b. Perangkat pendukung internet di Indonesia masih terbatas.
c. Tidak semua orang mengerti komputer dan internet.

Manfaat E-learning

Manfaat e-learning juga dapat dilihat dari 2 sudut pandang :

1. Manfaat bagi siswa
Dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru begitu selesai dikerjakan.

2. Manfaat bagi pengajar
Dengan adanya kegiatan e-learning manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain adalah bahwa guru/dosen/ instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya.

Fungsi E-learning

Dalam kaitannya dengan pembelajaran yang diadakan di dalam kelas (classroom intruction) maka e-learning memiliki fungsi sebagai tambahan (suplemen), pelengkap (komplemen), dan pengganti (substitusi). Fungsi-fungsi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Tambahan (Suplemen)
Dikatakan sebagai suplemen apabila peserta didik diberi kebebasan untuk memilih, apakah akan memanfaatkan pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini peserta didik tidak diharuskan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Meskipun sifatnya opsional, akan tetapi peserta didik akan mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas apabila memanfaatkan pembelajaran elektronik yang ada.

2. Pelengkap (Komplemen)
Dikatakan sebagai komplemen apabila e-learning diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diselenggarakan di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti e-learning diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan dan bisa juga menjadi materi remedial bagi peserta didik. Sebagai materi pengayaan berarti e-learning ditujukan untuk peserta didik yang memiliki kemampuan lebih dalam menerima materi pelajaran di dalam kelas.
Sebaliknya, e-learning berfungsi sebagai remedial berarti ditujukan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran di dalam kelas. Bagi peserta didik seperti ini, e-learning diharapkan dapat membantu peserta didik untuk memahami pelajaran yang belum dipahaminya di dalam kelas.

3. Pengganti (Substitusi)
E-learning dikatakan sebagai pengganti apabila e-learning telah mampu menggantikan sepenuhnya proses pendidikan yang diselenggarakan di dalam kelas. Fungsi pengganti ini biasanya dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan yang telah maju. Fungsi ini ditujukan agar pembelajar bisa secara fleksibel mengatur jadwal pembelajaran disesuaikan dengan kegiatan sehari-harinya. Dalam pelaksanaannya, ada tiga alternatif yang bisa dipilih oleh peserta didik, yaitu:
(1). Sepenuhnya melalui tatap muka langsung (konvensional),
(2). Sebagian secara konvensional dan sebagian dengan e-learning,
(3). Sepenuhnya dengan e-learning.